SODVENTURE

sharing and inspiring

Menunda Kesenangan Sesaat

Apa itu Menunda Kesenangan Sesaat?

Menunda kesenangan sesaat dalam hal ini berarti menahan godaan untuk menikmati kesenangan instan saat ini dan menunggunya  nanti untuk mendapatkan kesenangan yang lebih besar. Menunda kesenangan instan ternyata menjadi salah satu kebiasaan orang-orang sukses. Orang yang mampu menunda kesenangan sesaat faktanya  lebih sukses dalam hal karir, keuangan, kesehatan, hubungan dan semua bidang kehidupan lainnya.


Test Marshmallow
Sumber : Youtube
Konsep ini mulai menjadi perhatian terutama karena berawal dari penelitian yang dilakukan oleh Profesor Walter Mischel dari Universitas Stanford. Percobaan dilakukan kepada anak-anak dengan umur antara 4 sampai 6 tahun dimana mereka disuruh menunggu selama 15 menit didalam sebuah ruangan dengan sebuah kue marsmallow dimeja. Mereka diberikan 2 pilihan: memakannya sekarang atau menunggu selama 15 menit dan mereka akan mendapatkan 2 kue marsmallow kemudian. Berdasarkan penelitian, anak-anak yang mampu menunggu selama 15 menit untuk mendapatkan 2 kue marshmallow setelah tumbuh dewasa mereka secara psikologi lebih baik, lebih bisa diandalkan, lebih antusias dan bermotivasi. 

Apa yang ditunda?
Mungkin kamu akan mulai berfikir bukankah kesenangan itu yang dicari setiap orang? Kenapa harus ditunda? Kesenangan instan saat ini ternyata lebih banyak menyebabkan dampak yang kurang baik dimasa mendatang. Jika kamu sering menuruti kesenanganmu menikmati makanan cepat saji kamu tentu tau akan berurusan dengan masalaah obesitas? Atau jika kamu tidak bisa menahan diri untuk berbelanja barang-barang yang ternyata tidak begitu kamu butuhkan mungkin rencanamu untuk membeli rumah beberapa tahun mendatang akan terganggu karena kekurangan dana.

Kenapa harus menunda kesenangan Instan?
Di era sekarang dimana teknologi sudah semakin maju, orang-orang dimanjakan oleh semua kemudahan. Kesenangan instan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Kamu tidak perlu pergi ke luar rumah untuk membeli suatu produk, setelah ada internet dan smartphone semua itu bisa dilakukan hanya dengan sentuhan jarimu. Bersosialisasi di media online adalah salah satu kesenganan yang sulit untuk dihindari, terutama oleh mereka para muda-mudi. Namun terlalu sering menengok akun media sosial justru membuat pekerjaanmu yang lebih penting terbengkalai bukan?.

Internet memudahkan kita mencari informasi, membuka jendela dunia seluas-luasnya. Namun selain itu, internet juga menyediakan banyak konten yang kurang layak untuk dikonsumsi. Meningkatnya kecanduan pornografi adalah salah satu akibat kurang mampunya individu untuk menunda kesenangan instan. Sungguh menyedihkan dimana di daerah lain orang-orang bersusah payah untuk mendapatkan makanan namun sebagian lainnya berkutat dengan masalah obesitas, bukankah semua masalah itu erat kaitannya dengan menunda kesenangan?

Bagaimana Melakukannya? 
Menunda kesenangan sesaat adalah sebuah pilihan. Kamu bisa memilih untuk memiliki atau melakukan sesuatu sekarang, atau munundanya hingga nanti untuk sesuatu yang lebih besar dan lebih baik. Menunda kesenangan sesaat meningkatkan motivasi yang pada akhirnya membantu Kamu mencapai tujuan jangka panjang lebih cepat.

 Bagaimana bisa menunda kesenangan sesaat membuat hidupmu lebih baik? Mari sekarang kita lihat beberapa contoh spesifik di mana menunda kesenangan sesaat dapat memiliki dampak positif dalam hidup.

“Menahan godaan makanan enak” untuk tubuh ideal dan sehat

Sumber : www.fitnessmotivationtoday.com
Makan memang kebutuhan dasar kita sebagai manusia, ada banyak pilihan makanan yang bisa kita santap setiap hari. Banyak dari kita yang tidak tahan akan godaan nikmatnya makanan cepat saji, disadari atau tidak hal ini membuat tubuh mengalami obesitas dan tentu saja banyak penyakit yang akan menghampiri kemudian. Menahan makanan enak yang kurang sehat dengan mengalihkan pada makanan-makanan yang sehat adalah salah satu bentuk menunda kesenangan. Pada akhirnya ini akan mengurangi resiko kegemukan dan berbagai penyakit yang disebabkan olehnya.

Bukan berarti kamu harus melulu menjaga pola makan yang membuatmu bosan karena harus selalu memperhatikan jumlah kalori setiap makanan, menunda kesenangan berarti kamu menikmati kesenangan yang lebih besar waktu mendatang. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika kamu sedang berusaha untuk diet makanan sehat, dalam seminggu sisihkan satu hari dimana kamu boleh makan apapun dan kapanpun semaumu. Setelah seminggu menjaga pola makan, kamu akan merasakan begitu nikmatnya makan makanan yang selama 6 hari sebelumnya kamu tahan. Dan tentu saja dalam jangka panjang kebiasaan ini akan membuat tubuhmu lebih ideal dan sehat.

“Menabung” untuk membeli rumah impian

Sumber : lerablog.org
Mengatur keuangan adalah masalah setiap orang. Ada fakta menarik dimana ada sebagian orang dengan penghasilan relatif rendah justru mampu mengatur keuangan mereka dengan baik untuk mencukupi kebutuhannya bahkan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung atau diinvestasikan. Namun tidak sedikit pula orang yang berpenghasilan puluhan juta justru terlilit masalah utang kartu kredit dan masalah keuangan lainnya.

Bagaimana “mununda kesenangan instan” ini mempengaruhi keuangan?. Jika rumah impian yang kamu inginkan, lalu apa yang harus kamu lakukan? Mulai menabung! Jangan membeli sesuatu hal yang tidak terlalu perlu!. Di tengah jalan mungkin kamu berhasrat untuk memiliki model smartphone terbaru, mulai berpikirlah untuk mengeluarkan jurus “menunda kesenangan instan”, ingatlah rumah impianmu.

Dengan “menunda kesenangan instan”, Kamu akan ditantang setiap hari. Kesempatan untuk menghabiskan uang selalu ada setiap saat, untuk minum kopi, untuk makan siang , untuk menonton film di bioskop, membeli baju baru, dan untuk hal lainnya yang kamu inginkan apa pun itu. Apakah kamu akan pergi ke bioskop untuk menonton film atau menonton melalui laptop saja? Apakah kamu akan minum kopi di starbucks atau memilih untuk membuat kopimu sendiri dirumah?. Setiap keputusanmu akan berpengaruh pada jumlah uang yang bisa kamu simpan untuk membeli rumah impianmu?. Kamu akan terkejut dengan jumlah uang yang dapat kamu simpan sekarang hanya dengan membuat pilihan lebih cerdas dengan keuanganmu.

“Menunda bermain” untuk mengerjakan PR
Sumber : examiner.com
Sungguh pemandangan yang miris dimana seringkali rental game online dipenuhi oleh para pelajar diwaktu jam sekolah. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar justru digunakan untuk menghabiskan waktu didepan layar monitor untuk bermain game. Apalagi uang yang mereka gunakan adalah uang jajan pemberian orang tua.

Banyak sekali orang yang kurang mengenal konsep “menunda kesenangan instan”. Terutama para pelajar yang merupakan generasi harapan bangsa ini. Oleh sebab itu sekolah jangan hanya melulu menghukum pelajar yang nakal saja tapi harus mulai memikirkan tindakan pencegahan. Terutama adalah mulai menanamkan dan memberi teladan mengenai kebiasaan “ Menunda kesenangan instan” ini. 

Bersenang-senang adalah kebutuhan kita, namun itu tidak bisa kita lakukan setiap saat. Itulah kenapa setiap seminggu ada hari sabtu dan minggu untuk libur. Jika waktu nya sekarang adalah untuk belajar, simpanlah dulu sementara smartphonemu, matikan dulu komputermu, kerjakan tugasmu. Memang bermain media sosial, chatting dengan teman barumu itu sangat asyik. Tapi ingat sis...bro...tugasmu harus dikumpulkan besok. Apa mau nilaimu ada yang tidak lengkap dan bermasalah nanti pada akhir semester?.

Terakhir
Setiap pilihan yang kita buat dalam hidup ini memiliki konsekuensi yang mempengaruhi tingkat kepuasan yang dirasakan sekarang versus tingkat kepuasan yang akan dirasakan nanti. Diatas telah dijelaskan “nilai-nilai menunda kesenangan sesaat” dan contoh kongkret aplikasi konsep “menunda kesenangan sesaat” dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat pilihan dalam hidup kamu. Pada akhirnya, menunda kepuasan akan membuat pilihan yang meningkatkan kemauan dan membantu kamu mencapai tujuan yang lebih besar di kemudian hari.

2 comments:

  1. Replies
    1. Iya ni Vel,,,daripada bengong mending nulis dkit2 siapa tau ntar jadi penulis tekenal hhi

      Delete